Cerita Perjalanan Bareng Innova Reborn yang Diam-diam Bikin Kangen

Cerita Perjalanan Bareng Innova Reborn yang Diam-diam Bikin Kangen

Ada satu momen dalam hidup di mana lo gak cuma pergi ke suatu tempat, tapi ngerasa ikut dibawa pulang sama perjalanannya. Itu yang gue rasain pas pertama kali ikut roadtrip pakai Innova Reborn. Awalnya gue kira ini bakal jadi perjalanan biasa: duduk, rebahan, tidur, bangun, mampir rest area, selesai. Tapi ternyata, mobil ini bikin perjalanan pelan-pelan jadi cerita yang nempel di kepala, lengkap sama suasana, tawa, sampai momen sunyi yang entah kenapa terasa nyaman.

Perjalanan gue dimulai pas liburan panjang kemarin. Temen gue, namanya Dimas, baru aja beli Innova Reborn second yang katanya dia dapetin setelah hunting lama-lama di OLXmobbi. Katanya dia bandingin harga di mana-mana dulu sebelum deal, soalnya sekalian mau tau range pasarnya supaya gak terjebak harga overprice. Waktu gue liat langsung, unitnya keliatan masih mulus banget kayak baru keluar showroom. Di situ gue baru paham kenapa banyak orang ngejar Reborn second dibanding mobil lain: bukan cuma soal tampilannya, tapi karena kualitasnya emang lasting.

Begitu duduk di kabin, hal pertama yang gue notice adalah feel luasnya ruang. Gue bisa selonjoran tanpa harus saling senggol sama temen di sebelah. Baris kedua captain seat-nya bikin posisi duduk ala penumpang pesawat kelas nyaman. Entah gimana, ambience-nya bikin nyaman tanpa harus effort. Belum jalan aja udah berasa chill.

Begitu masuk tol dan mobil mulai ngejelajah, suara mesin 2.4 diesel-nya ngeblend halus sama ritme jalan. Tenaganya kerasa tapi gak berisik. Menurut Dimas, varian ini tenaganya sekitar 147 PS dengan torsi gede yang bikin mobil tetap stabil meski bawa muatan penuh. Dia sempet bilang, “Diesel ini lebih enak buat jalan jauh, irit dan kuat nanjak,” dan sepanjang perjalanan gue ngerasain sendiri kenapa banyak keluarga dan perantau pilih varian diesel. Setiap kali butuh akselerasi tiba-tiba, responsnya gak bikin penumpang kebanting, tapi tetep smooth.

Kita berhenti di rest area buat makan dan stretching bentar. Di situ suasananya lumayan rame: keluarga, rombongan touring, dan beberapa camper van nongkrong. Dan lucunya, hampir semua rombongan keluarga punya minimal satu unit Innova di parkiran. Gue dan Dimas cuma bisa saling lirik sambil ketawa pelan, kayak baru sadar: oh, ini memang “mobil rakyat versi elegan.” Yang tua pake nyaman, yang muda gak malu dipake nongkrong, yang punya keluarga lega, dan yang kerja jauh juga aman.

Perjalanan berlanjut sampai masuk jalur pegunungan. Udara makin dingin, pemandangan makin cakep. Dan di titik inilah akhirnya kita paham nilai suspensi empuk Reborn. Jalan berkelok dan tanjakan gak bikin perut kebolak-balik. Penumpang belakang malah bisa tidur pules. Gue sempet bengong liatin langit dari jendela sambil denger playlist mellow, dan anehnya, itu jadi momen paling reflektif dalam hidup gue. Kayak mobil ini bukan cuma bawa penumpang, tapi juga bawa pikiran buat diem, ngerem sebentar, dan menikmati perjalanan.

Sebelum pulang, Dimas cerita kalau alasan dia berani beli unit bekas adalah karena ketersediaannya gampang dicek. Di OLXmobbi dia nemu beberapa rekomendasi showroom yang listingnya udah diverifikasi, terus setelah banding-bandingin harga, dia ketemu unit yang worth it tanpa harus ribet. Katanya, selain gampang ngecompare kondisi dan kilometer, platform itu juga bikin pembeli lebih pede karena harga pasarnya keliatan jelas. Menurut dia, kalau suatu hari nanti mau jual lagi pun gampang, karena pasar Reborn bekas itu aktif banget.

Ngomongin harga baru, Reborn biasanya ada di kisaran mulai 389 jutaan untuk varian bensin 2.0 dan bisa sampai 437 jutaan untuk varian diesel otomatis, tergantung wilayah OTR. Tapi alasan banyak orang beralih ke pasar second bukan cuma soal hemat, tapi karena durability-nya terkenal stabil. Dan kalau udah disandingin dengan kenyamanan kabin yang lega, mesin yang kuat, dan resale value bagus, rasanya jelas kenapa mobil ini gak pernah kehilangan pamornya.

Di akhir perjalanan, lampu kota mulai keliatan dan perjalanan pun mendekati garis finish. Tapi ada satu hal yang gak ilang dari kepala gue: bukan cuma destinasi yang jadi highlight, tapi proses menuju ke sana. Reborn ngasih ruang buat ketawa, mikir, istirahat, dan ngumpulin momen tanpa banyak effort. Dan dari situ gue paham, kadang kendaraan bisa jadi bagian dari cerita, bukan cuma alat transportasi.

Mungkin itu kenapa banyak orang jatuh hati sama Reborn, bukan karena gengsi atau branding, tapi karena mobil ini bisa jadi “ruang aman” berjalan. Dan buat yang lagi hunting unit sendiri, gak ada salahnya mulai ngintip pasar lewat OLXmobbi dulu buat liat feel-nya—siapa tau justru dari situ perjalanan baru lo dimulai juga.

Indiepers adalah situs yang memberikan tutorial untuk teknisi dalam perbaikan seputar Windows, Linux, Jaringan, Server dll.

Anda mungkin juga menyukai